Suparno (1997) mengatakan, bahwa pembelajaran bermakna adalah suatu proses pembelajaran dimana informasi baru dihubungkan dengan struktur pengertian yang sudah dipunyai seorang yang sedang dalam proses pembelajaran. Pembelajaran bermakna terjadi bila siswa mencoba menghubungkan fenomena baru ke dalam struktur pengetahuan mereka. Artinya, bahan pelajaran itu harus cocok dengan kemampuan siswa dan harus relevan dengan struktur kognitif yang dimiliki siswa. Oleh karena itu, pelajaran harus dikaitkan dengan konsep-konsep yang sudah dimiliki siswa, sehingga konsep-konsep baru tersebut benar-benar terserap olehnya. Dengan demikian, faktor intelektual emosional siswa terlibat dalam kegiatan pembelajaran.
Muchlas Samani (2007) mengemukakan bahwa apapun metode pembelajarannya, maka harus bermakna (meaningful learning). Pembelajaran bermakna merupakan suatu proses mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Struktur kognitif ialah fakta-fakta, konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi yang telah dipelajari dan diingat siswa.
Kebermaknaan kegiatan pembelajaran ditentukan oleh modus kegiatan belajar. Modus kegiatan belajar dapat digolongkan dalam tiga kategori, yaitu:
a. Belajar reseptif (menerima). Aktivitas belajar yang dominan dalam modus ini adalah: mendengar, memperhatikan, mengamati, dan mengkaji. Belajar reseptifadalah usaha untuk menerima informasi, mengolah informasi, dan mengkaji informasi.
b. Belajar dengan penemuan terpimpin. Belajar dalam pengertian ini terarah pada usaha menemukan konsep atau prosedur atau prinsip di bawah bimbingan guru.
c. Belajar dengan penemuan sendiri. Siswa berusaha menemukan sendiri tanpa bimbingan langsung dari guru. Pada umumnya modus belajar ini merupakan pengembangan dari belajar reseptif dan belajar dengan penemuan terpimpin.
Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa pembelajaran bermakna merupakan suatu proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif siswa yang mengikuti pembelajaran.
Referensi
Suparno, (1997). Teori Belajar Konsep dan Strategi Penerapannya di kelas. Jakarta: Rineka Cipta.
Muchlas, Samani (2007). Pendidikan Bermakna: Integrasi Life Skill-KBK-CTLMBS. Surabaya: SIC.
Sangat bagus dan bermanfaat
ReplyDelete